Senin, 13 Juni 2011

STRATIFIKASI SOSIAL (PELAPISAN SOSIAL)

Pelapisan social atau stratifikasi social (social stratify-cation) adalah perbedaan atau pengelompokan para anggota masyrakat secara vertical (bertingkat). Menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarki).
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut :
1. Ukuran Kekayaan
              Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat kedalam lapisan-lapisan social yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak maka ia akan termasuk lapisan teratas dalam system pelapisan social, demikian pula sebaliknya, apakah tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.

2. Kekuasaan dan Wewenang
           Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam system pelapisan social dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

3. Ukuran Kehormatan
         Ukuran kehoramatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dikhormati akan menempati lapisan atas dari system pelapisan social masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berperilaku dan berbudi luhur.

4. Ukuran Ilmu Pengetahuan
          Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam system pelapisan social masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doctor ataupun gelar professional seperti professor. Namun sering timbul akibat-akibat negative dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari proses pertumbuhan masyarakat, juga dap[at dibentuk untuk tercapainya tujuan bersama. Faktor yang menyebabkan stratifikasi social dapat tumbuh dengan sendirinya adalah kepandaian, usia, system kekerabatan, dan harta dalam batas-batas tertentu.

KENAPA ADA MASYARAKAT ANOMIC?

Masyarakat anomic bisa ada pada masyarakat di sebabkan karena urban area atoupun rural area. Berikut ini akan dijelaskan yang termasuk hal tersebut, yaitu:
v  Urban area, meliputi:
1.   Kawasan yang kumuh;
2.   Kemacetan lalu lintas yang padat;
3.   Banjir yang disebabkan ulah manusia;
4.   Pathologi sosial (penyimpangan-penyimpangan, gila bunuh diri) hal ini bisa disebabkan orang yang memasuki akhir masa usia madya atau usia tua; dan
5.   Sengketa tanah antar sodara.
v  Rural area, meliputi:
1.   Penyerobotan kawasan hutan lindung,yang dilakukan masyarakat yang tidak mempunyai lahan tanah untuk menjalani kehidupannya;
2.   Longsor, banjir;
3.   Kekeringan;dan
4.   Sengketa.
Dengan hal-hal tersebut terjadilah masyarakat anomic sebagai berikut:
1.   Masyarakat yang sedang dgoyah kesana kemari tanpa pegangan (labil)
2.   Masyarakat perubahan(mudah dipengaruhi)
3.   Masa mengambang
4.   Masyarakat tanpa struktur nilai.
Dengan demikian tibulah masyarakat anomic.

MANUSIA DAN PENDERITAAN


         Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Penderitaan termasuk realitas dunia atau manusia. Intensitas penderitaan bertingkay-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan.
Suatu peritiwa yang dianggap seseorang merupakan penderitaan belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energy untuk bangkit bagi seseorang., atau sebagai langkah awal untuk mencapai kebahagiaan dan kenikmatan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah menjadi resiko hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan kesedihan atau penderitaan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkanNya.
          Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan tuhan lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh sesuatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhirnya masih dapat bersyukur bahwa tuhan tidak memberikaan cobaan yang lebih berat dari apa yang di alaminya.

Penderitaan manusia yaitu:
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
2. Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan seama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
3. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan atau azab tuhan:
    Penderitaan manusia dapat juga terjadi karena akibat penyakit atau siksaan/azab tuhan. Namun       kesabaran, ketawakalan, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi   penderitaan itu. Banyak contoh kasus semacam ini yang dialami oleh manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diiungkapkan seperti Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan   sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit.

              Pengaruhnya adalah orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif atau sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini di ungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna” ,”nasi sudah menjadibubur”. Kelanjutan dari sikap negative ini akan timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.


PERADABAN MERUPAKAN WUJUD KEBUDAYAAN SEBAGAI KREATIFITAS MANUSIA

Dalam bahasa Inggris peradaban disebut dengan kata Civili zation. Peradaban berasal dari kata adab artinya akhlak, kesopanan atau kehalusan budi pekerti. Istilah peradaban ering dipakai untuk menunjukan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan maka wujud kebudayaan ini bisa dikatakan sebagai kreatifitas manusia karena istilah peradaban sering dipakai untuk menyebut bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah contohnya hasil-hasil kebudayaan, seperti:
1.      kesenian,
2.      ilmu pengetahuan
3.      adat,
4.      sopan santun,
5.      pergaulan,,
6.      kepandaian menulis,
7.      tekhnologi, dll.
Selain itu juga, dan melalui alat indranya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian. sehingga peradaban sebagai kreatifitas manusia.

MENGAPA ADA CITY OF THE LEAVING DEAD?

Di suatu negara terdapat kota yang mengalami ayaupun disebut kotamati, hal ini disebabkan oleh dua permasalahan inti yaitu:
1.      Too many people
2.      Reproduction to quickly
Bila hal ini terjadi maka akan adanya akumulasi permasalahan yang meliputi rendah pendidikan, kemisinan, giji buruk, dan perumahan kumuh. dan mengakibatkan stres yang meliputi penumpukan penduduk, perlakuan seksual, saling membunuh, dan hormon-hormon yang tidak normal yang dapat menimbulkan penyakit. serta kekurangan pangan, pengurangan sumber daya, ketidak stabilan ekonomi, kepunaha , dan meningatnya kriminalitas, sehingga mengakibatkan teradinya kota mati.  Maka negara harus melakukan urbanisasi atoupun melihat kembali pada permasalahan awal dengan memperlambat reproduksi dengan program keluarga berencana.

Minggu, 12 Juni 2011

MANUSIA DAN KEADILAN (posting 9)

Berbagai macam pengertian keadilan, yaitu:
Ø  Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah dimana kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Keadilan menurut Plato diproyeksikan pada diri sendiri yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
Ø  Pendapat Socrates yang memproyeksikan pada pemerintah, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Alas an kenapa pada pemerintah, sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.
Ø  Menurut pendapat umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Macam-macam keadilan,
Menurut sumbernya :
1.      Keadilan individual, adalah keadilan yang bergantung pada kehendak baik atau kehendak buruk masing-masing individu.
2.      Keadilan sosial, adalah ksadilan yang pelaksanaannya bergantung pada struktur-struktur itu terdapat dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan ideologi.
Keadilan menurut jenisnya :
1.      Keadilan legal (keadilan moral), terwujud bila setiap anggota dalam masyarakat melakukan fungsinya dengan baik menurut kemampuannya atau keadilan terwujud bila setiap orang melaksanakan pekerjaannya menurut sifat dasarnya yang paling cocok.
2.      Keadilan distributif, terwujud apabila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama.
3.      Keadilan kumulatif, terwujud apabila tindakannya taidak bercorak ekstrem sehingga merusak atau menghancurkan pertalian di dalam masyarakat, sehingga masyarakat menjadi tidak tertib.

Agar menjadi homohumanus (manusia yang berbudaya, manusiawi dan lembut) perlu memahami konsep keadilan. Keadilan adalah pengakuan yang seimbang anatara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara menntuk hak dan menjalankan kewajiban. Sebab tindakan yang hanya menuntut hak dan lupa kewajiban merupakan pemerasan. Tindakan yang hanya menjalankan hak tanpa menuntut hak juga berakibat diperbudak atau diperas orang. Jadi keadilan:
1.      Kesadaran adanya hak yang sama bagi setiap warga negara
2.      Kesadaran kewajiban yang sama bagi setiap warga negara
3.      Hak dan kewajiban untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran yang merata
Adapun ciri-ciri nilai keadilan, yaitu:
1.      Tidak memihak
2.      Sama hak
3.      Sah menurut hukum
4.      Layak dan wajar
5.      Benar secara moral
Akibat dari ketidak adilan yaitu:
1. Kehancuran bagi dirinya, keluarga, perusahaan, masyarakat, bangsa
2. Tercipta kedzaliman  yaitu keadaan yang tidak lagi menghargai, menghormati hak-hak orang,  Sewenang-wenang merampas hak orang lain dan keserakahan dan kepuasan nafsu
Adapun cara bagaimana agar tercifta keadilan, yaitu:
1.      Adanya tekad bahwa hanya dengan keadilan hidup akan menjadi berkah
2.       Berlaku adil pada siapapun hidup akan sukses
3.       Cari ilmu supaya mengetahui :
    a. Hak dan kewajiban serta aturn-aturan hidup akan berkah
    b. Tahu hak Allah, diri, orang tua, umat dan agama
    c. Orang yang kurang berilmu dan ilmu agama cenderung mudah bebuat dzalim
    d. Tidak tahu batasan antara yang benar (hak) dan salah (batil) mengikuti hawa nafsu
4.      Berusaha menyelesaikan masalah dengan data dan informasi yang benar dan akurat (ilmiah) (dengan croos chek agar keputusan tidak subjektif dan emosional)
5.       Menjadikan keadilan sebagai kunci kebahagiaan, keselamatan, kesuksesan dan kemuliaan dalam hidup.
Itulah sebagia pejelasan tentang keadilan dalam kehidupan manusia.